Sales Return

Sales Return

Sales Return (pengembalian penjualan) adalah suatu transaksi di mana pelanggan mengembalikan barang atau produk yang telah dibeli dari perusahaan atau toko. Ini sering kali disebut juga sebagai "return" atau "return of goods." Sales Return dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti produk rusak, tidak sesuai dengan harapan pelanggan, atau kesalahan dalam pengiriman.

Proses Sales Return melibatkan pembalikan transaksi penjualan yang telah terjadi sebelumnya. Pelanggan akan mengembalikan barang yang dibeli, dan perusahaan akan mengeluarkan kredit atau mengembalikan pembayaran yang telah diterima dari pelanggan.

Dalam pencatatan akuntansi, Sales Return mempengaruhi neraca perusahaan dan laporan laba rugi. Transaksi ini menciptakan kredit pada akun penjualan dan debit pada akun persediaan atau akun yang sesuai untuk barang yang dikembalikan. Pelacakan Sales Return penting untuk memantau kepuasan pelanggan, mengidentifikasi masalah kualitas produk, dan menjaga akurasi catatan keuangan perusahaan.

Akuntansi

  • Akuntansi (saat barang dikembalikan):

    • Debit: Retur Penjualan

    • Kredit: Piutang Usaha (jika penjualan kredit) atau Kas/Bank (jika penjualan tunai)

  • Akuntansi (saat barang diterima kembali di gudang):

    • Debit: Persediaan Barang Dagang (HPP)

    • Kredit: Retur Penjualan

Tambahan:

  • PPN: Jika ada PPN yang terkait dengan retur, maka perlu dilakukan penyesuaian pada akun PPN Masukan (untuk retur pembelian) atau PPN Keluaran (untuk retur penjualan).

  • Diskon: Jika retur menyebabkan perubahan pada diskon yang diberikan, maka perlu dilakukan penyesuaian pada akun diskon penjualan.

  • Biaya Lain-lain: Jika ada biaya lain-lain yang terkait dengan retur (misalnya, biaya pengiriman kembali barang), maka perlu dicatat pada akun beban yang sesuai.

Last updated